Penglihatan Tuhan
Khotbah
Minggu Sore, 29 April
Penglihatan Tuhan
Pdt. Johni Mardisantosa
“Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga." (Kejadian 28: 16–17 TB).
Bacaan Kitab Suci: Kejadian 28: 11–22
Pendahuluan
Penglihatan Tuhan selalu merupakan hasil pewahyuan Tuhan. Penglihatan Yesaya datang sewaktu TUHAN menunjukkan dirinya sebagai TUHAN di bait suci. Penglihatan Ayub adalah hasil dari wahyu TUHAN tentang diriNya sebagai Pencipta. Penglihatan Yohanes di Pulau Patmos adalah hasil dari penyataan diri Yesus Kristus sebagai Tuhan yang bangkit dan hidup.
I. Tempat penglihatan itu penting (28: 10-19).
Yakub sekarang sampai di Betel (rumah Allah) dalam perjalanannya menuju ke Haran.
A. Tempat itu adalah tempat yang pasti: “Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam. Ia mengambil sebuah batu yang terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu." (Kejadian 28:11)
Dan TUHAN menerangi tempat itu. TUHAN selalu imanen di setiap tempat tetapi tidak selalu diakui di setiap tempat. Waktu dan keadaan tertentu menjadi penting bagi Allah untuk menyatakan diriNya secara pasti di tempat-tempat tertentu.
Yakub sendirian dalam perjalanan tanpa keraguan dan perasaan salah arah. Tetapi tetap muncul kekhawatiran dalam benaknya setiap kali melangkah dalam perjalanan. Dia bertanya-tanya tidak hanya tentang masa sekarang tetapi juga tentang masa depan. Di saat seperti ini, selalu baik dan menjadi terang di tempat itu, Betel, rumah Tuhan.
Penglihatan yang otentik harus memiliki sumber yang otentik — Tuhan, bukan manusia atau alam. Demikian juga, penglihatan hanya bermakna sebagai perspektif dan pemahaman untuk yang melihatnya. Di seluruh Alkitab, ketika Allah menyatakan diri dan manusia memperoleh penglihatan, maka saat itu ada perubahan penting untuk si penerima — Ayub mengaku dan bertobat, Yesaya siap melayani, Daniel berdoa, dan Yohanes terhibur. Penglihatan bervariasi dalam bentuknya, tetapi sumber dan hasilnya pada dasarnya sama. Penglihatan selalu membawa seseorang lebih dekat ke realitas dan kehadiran Tuhan.
B. Tempat itu dipenuhi dengan hadirat TUHAN Allah bagi yang menyadari: “Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini” (ayat 16). Suatu hari di seminari saya ingat seorang mahasiswa masih muda hadir di pertemuan kapel kampus. Dia memberi penekanan yang sangat dramatis dan keras bahwa orang yang berdoa untuk pelayanan di kapel itu tidak berdoa untuk kehadiran Tuhan. Ini mengejutkan saya sampai dia menjelaskan bahwa kita harus berdoa agar setiap orang yang hadir dalam pertemuan dapat merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan. Tuhan selalu hadir, tetapi kita tidak selalu mengetahui hal itu. Begitu juga dengan Yakub: "Sesungguhnya, TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
C. Tempat itu diberi nama yang tepat: "Dan dia menyebut nama tempat itu Betel" (ayat 19). Sebuah nama memberi identitas dan memungkinkan kita untuk dapat mengingat.
Tempat itu sekarang menjadi tempat yang diingat. Kejadian tertentu terjadi di tempat-tempat tertentu, dan ketika kita melihat tempat itu kita
ingat kembali peristiwa tersebut. Suatu kali saya mengendarai mobil melewati pedesaan di masa kecil saya tinggal bersama keluarga. Kami tumbuh di daerah itu. Dulu dalam banyak kesempatan saya dengan kakak saya, dia sesaat menunjuk ke suatu tempat tertentu di sisi jalan dan menceritakan kepada saya suatu kejadian yang pernah terjadi di tempat itu. Bagi Yakub, tempat ini sekarang adalah rumah Allah (Betel) tempat ia memiliki pengalaman yang mengubah hidup secara pasti. Pernahkah Anda bertemu dengan Tuhan di tempat tertentu yang menghasilkan pengalaman penting yang mengubah hidup Anda?
II. Penglihatan itu mengungkapkan hal-hal khusus (Kejadian 28: 12–15).
A. Alat komunikasi TUHAN adalah tangga (ay. 72). Tangga Yakub bukan miliknya untuk didaki; ini untuk mengingatkan. Tuhanlah yang datang kepadanya dalam rahmat. Yakub penipu, pembohong. Tuhan datang kepadanya dan kepada kita di atas tangga sementara Yakub dan kita adalah orang berdosa. Anugerah tidak menganggap apa yang pantas kita dapatkan sebagaimana yang kita butuhkan. Selalu Tuhan yang mencari kita. Apa yang diberkati kemudian adalah tangga rahmat ketika Dia datang kepada kita ketika kita tidak mau dan tidak dapat datang kepadanya.
B. Wahyu Allah memenuhi kebutuhan khusus (ay. 13–15).
1. Itu membawa kepastian saat keraguan (ayat 13). Tidak ada yang unik bagi orang-orang di zaman Yakub untuk bermimpi, tetapi yang unik adalah bahwa TUHAN membuat dirinya dikenal sebagai “TUHAN Allah Abraham dan Ishak.” Ini memungkinkan Yakub untuk menyadari bahwa dia berada dalam posisi untuk berkat Tuhan.
Itu membawa penegasan kembali atas janji TUHAN (ay. 13–14). Yang diwujudkan
a. Kehadiran Tuhan mungkin menghibur atau mungkin menyedihkan. Bagi Yakub, keduanya.
Kehadiran Allah adalah keamanan: "Aku akan memelihara engkau" (ayat 15).
b. Kehadiran Tuhan adalah bimbingan: “Aku akan membawamu kembali” (ayat 15).
c. Kehadiran Tuhan adalah penghiburan: “Aku tidak akan meninggalkanmu” (ayat 15).
III. Penglihatan itu menghasilkan tanggapan yang tidak biasa (Kejadian 28: 16-22).
A. Tanggapan awal bersifat fisik dan emosional.
1. Yakub terbangun dari tidurnya (ay. 16). Penglihatan itu, setidaknya, sebuah kebangkitan. Penglihatan dari Yang Maha Kuasa harus selalu menghasilkan tanggapan yang cepat dan itu menjadi kebangkitan intelektual dan kerohanian kita.
2. Yakub takut di tempat itu (ayat 17). Begitu banyak orang bersaksi bahwa pengalaman dengan Tuhan mendatangkan kesukacitaan besar, sukacita, dan kebahagiaan. Ini tidak benar di sini dan Alkitab tidak mengatakan demikian. Ini yang disampaikan Alkitab ketika manusia berdosa berhadapan muka dengan Tuhan yang suci, ada kesadaran atas kehidupannya yang sangat buruk dan berdosa dan kebutuhan pengampunan. Begitulah pengalaman nabi Yesaya dan bapak Ayub.
B. Tanggapan berikutnya adalah praktis dan demonstratif.
1. Batu yang di letakkan diatas kepala Yakub menjadi batu peringatan khusus (ay. 18). Terkadang hal yang sulit dan keras menjadi kenangan akan keindahan dan penuh makna.
2. Tempat tersebut diberi identitas (v. 19). Itu adalah rumah Tuhan di mana orang bertemu dengan Tuhan.
Kesimpulan
Ini adalah yang pertama dari tujuh pertemuan dan penglihatan yang dialami Yakub bersama dengan TUHAN Allah. Cukuplah kita menyimpulkan bahwa sepanjang hidup ada kebutuhan yang pasti akan pemahaman baru, penglihatan baru, dan penyataan Allah yang lebih besar ke dalam hidup kita. Semoga demikian!
Comments
Post a Comment